Breaking News

Selasa, 30 Mei 2017

JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian adalah ayat atau jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi transaksi intern ( transaksi yang terjadi secara berangsur-angsur selama satu periode akuntansi) yang terjadi pada akhir periode akuntansi dan sekaligus mengadakan penyesuaian terhadap neraca saldo.

Pembuatan jurnal penyesuaian mempunyai dua tujuan sebagai berikut:

  1. Agar Setiap akun riil atau akun neraca khususnya akun harta dan utang dapat menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.
  2. Agar Setiap akun nominal atau akun laba rugi menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui.

Berikut disajikan beberapa akun yang memerlukan penyesuaian beserta contoh dan penyelesaiannya.

Baca selengkapnya ...

Sabtu, 27 Mei 2017

KLASIFIKASI DESA

Desa ditinjau dari segi geografis merupakan suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan ini adalah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain. Dari segi pemerintahan istilah desa merupakan Kesatuan masyarakat hukum bagian wilayah kecamatan atau wilayah yang melingkupinya.

Suatu wilayah dapat disebut sebagai Desa apabila memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

  1. Daerah, merupakan bagian dari permukaan bumi yang mempunyai batas-batas administratif tertentu yang umumnya tidak begitu luas lengkap dengan wilayah permukiman, termasuk lahan pekarangan dan pertanian. Termasuk didalamnya tanah-tanah yang produktif dan yang tidak produktif beserta penggunaannya termasuk juga unsur lokasi luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
  2. Penduduk, yaitu orang yang menempati daerah tersebut dengan segala macam permasalahannya. Berhubungan dengan jumlah, kepadatan, pertambahan, dan mata pencaharian.
  3. Tata kehidupan, termasuk organisasi pemerintahan, organisasi sosial, adat istiadat dan seluk-beluk kemasyarakatan yang terkait dengan desa tersebut.

Desa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek diantaranya aspek potensi, aspek perkembangan, aspek mata pencaharian penduduk, aspek luas dan aspek jumlah penduduk. Untuk lebih jelasnya klik Disini

Baca selengkapnya ...

Sabtu, 20 Mei 2017

TEORI PEMBENTUKAN JAGAD RAYA: BIG BANG (Ledakan Besar)


Berdasarkan teori Big Bang proses terbentuknya bumi berasal dari puluhan miliar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat membentuk cakram raksasa. Pada suatu saat gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk Galaxy dan nebula nebula. 

Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 miliar tahun nebula nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama galaksi bima sakti kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu bagian ringan yang terlempar keluar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat gumpalan-gumpalan itu kemudian membentuk planet-planet termasuk planet bumi.

Teori Big Bang ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari bumi semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat yaitu Arno penzias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.

Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu.
ALLAHU AKBAR

Baca selengkapnya ...

Kamis, 18 Mei 2017

PENGGOLONGAN AKUN

Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan, dan beban disediakan sebuah akun tersendiri. Dengan demikian, banyaknya akun yang diperlukan oleh setiap perusahaan berlainan dengan perusahaan lain yaitu disesuaikan dengan kebutuhan.

Akun pada umumnya dapat digolongkan menurut sufatnya (karakteristik) yaitu meliputi harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Tiap-tiap golongan dapat dikelompokkan lagi ke dalam subgolongan. Kemudian subgolongan dapat dipecah lagi menjadi beberapa jenis, sehingga setiap jenis benar-benar hanya tersedia sebuah akun.

Secara umum akun dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu akun riil dan akun nominal. 

AKUN RIIL (Akun dalam NERACA)

Akun Riil adalah akun-akun yang sifatnya permanen, tetap berkelanjutan dari satu periode pembukuan ke periode pembukuan berikutnya. Akun riil diantaranya:

1. Harta/ Aktiva (Assets)
Adalah setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berguna pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang.

Penggolongan harta berdasarkan likuiditasnya antara lain sebagai berikut:

a.       Aktiva Lancar (Current Assets)
Adalah aktiva-aktiva yang dalam kondiai normal diharapkan dapat diuangkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama/ jangka pendek (tidak lebih dari satu tahun).
Kelompok aktiva ini adalah sebagai berikut:

1)      Kas/ uang tunai (cash) termasuk uang perusahaan yang didimpan di bank yang siap digunakan untuk mendukung operasional perusahaan.

2)   Surat berharga (marketable securities) yaitu sertifikat deposito bank, saham, dan obligasi yang dimiliki perusahaan untuk investasi jangka pendek.

3)   Piutang wesel (notes receivable) yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain yang telah dijamin kesanggupan pembayarannya oleh pihak debitur dengan wesel.

4) Piutang dagang (account receivable) adalah tagihan perusahaan kepada pihak debitur sebagai akibat transaksi penjualan barang atau jasa dengan kredit.

5)    Persediaan barang dagangan (inventory) yaitu sisa barang dagangan yang siap dijual yang dimiliki perusahaan per tanggal neraca.

6)  Pendapatan yang masih harus diterima (accruals receivable) yaitu penghasilan-penghasilan perusahaan yang sudah menjadi hak per tanggal neraca, tetapi pembayarannya belum diterima.

7)    Beban dibayar di muka (prepaid expense) yaitu pengeluaran-pengeluaran yang sudah dibayar kepada pihak lain oleh perusahaan untuk memperoleh jasa, tetapi per tanggal neraca jasa tersebut belum diterima atau belum dimanfaatkan.


b.      Aktiva tidak lancar 

Adalah aktiva-aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan tidak segera untuk diuangkan.
Yang termasuk kelompok aktiva tidak lancar adalah:

1)     Investasi jangka panjang (investment) yaitu investasi dalam durat berharga (saham atau obligasi) untuk jangka waktu lebih dari satu tahun dengan tujuan-tujuan tertentu.

2)   Aktiva tetap berwujud (tangible fixed asset) adalah aktiva perusahaan yang berwujud fisik yang digunakan untuk operasional perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, misalnya tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan inventaris.

3)     Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed asset) adalah aktiva perusahaan yang secara fisik tidak ada wujudnya  (abstrak) dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, misalnya hak paten (patents), merek dagang (trade mark), hak cipta (copyrights), hak monopoli suatu usaha (franchise) dan goodwill.

4)   Beban yang ditangguhkan (deferref charges) yaitu pengeluaran dengan nilai yang cukup  material untuk beban perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun sehingga pembebanannya dilakukan secara bertahap pada periode periode berikutnya, seperti beban pendirian perusahaan,  beban penelitian dan beban survei pasar.

5)  Aktiva lain-lain yaitu aktiva / harta perusahaan yang tidak dapat dikelompokkan sebagai aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar, misalnya bangunan dalam proses, mesin rusak, dan uang jaminan.

2. Kewajiban/ Utang (Liabilities)
Kewajiban merupakan utang perusahaan yang harus dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu atau tintutan (klaim) seseorang atau kelompok perorangan terhadap kekayaan perusahaan.

Kewajiban digolongkan dengan urutan berdasarkan jangka waktu pelunasan. Macam-macam kewajiban:


a.       Utang Lancar (Current Liabilities) / Utang Jangka Pendek (Short Term Liabilities) adalah utang-utang perusahaan yang harus segera dilunasi (tidak lebih dari satu tahun).
Kelompok utang lancar meliputi:

1)  Utang dagang (account payable) adalah utang yang timbul sebagai akibat pembelian barang atau jasa secara kredit.

2) Utang wesel (notes payable) adalah utang dagang yang telah dijamin pembayarannya oleh perusahaan dengan menandatangani surat wesel.

3)   Beban yang masih harus dibayar (accruals payable) adalah beban-beban yang belum dibayar oleh perusahaan  per tanggal tetapi perusahaan telah menikmati jada pihak lain, misalnya utang gaji, utang sewa, dan utang listrik.

4)  Utang pajak (tax payable) yaitu pajak-pajak yang belum disetor perusahaan ke Kantor Kas Negara.

5)     Pendapatan diterima di muka (deferred revenue) yaitu penerimaan dari pelanggan atas jasa perusahaan yang belum diserahkan.

6)   Utang jangka panjang yang jatuh tempo adalah bagian dari utang jangka panjang yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, misalnya angsuran utang hipotek, dan pelunasan utang obligasi.

b.      Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) adalah utang-utang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. 
Kelompok utang jangka panjang antara lain:

1)      Utang hipotek (mortgage notes payable) yaitu utang jangka panjang yang diperoleh perusahaan dengan jaminan aktiva tetap tidak bergerak (tanah dan bangunan).

2)  Utang obligasi (bond payable) yaitu utang jangka panjang yang diperoleh perusahaan dari masyarakat umum dengan menerbitkan surat obligasi.

3)   Utang Lain-lain (Other Liabilities) yaitu utang-utang yang tidak masuk ke dalam utang lancar maupun utang jangka panjang.

3. Modal/ Ekuitas
Adalah hak pemilik atas kekayaan unit usaha/ perusahaan yang nilainya sama dengan selisih jumlah harta/ aktiva dikurangi dengan jumlah utang/ kewajiban.
Modal suatu perusahaan pada awalnya berasal dari pemilik seluruhnya dan setelah perusahaan beroperasi, modal juga berasal dari bagian laba perusahaan yang tidak diambil oleh/dibagikan kepada pemiliknya.

AKUN NOMINAL (dalam LAPORAN LABA/ RUGI)
Akun Nominal disebut juga akun sementara, yaitu akun-akun yang ditutup pada setiap akhir periode. Akun nominal diantaranya adalah:

1. Pendapatan (Income/ Revenue)
Pendapatan adalah penambahan kotor terhadap modal sebagai hasil dari kegiatan perusahaan.
Macam-macam pendapatan adalah sebagai berikut:

a.  Pendapatan Operasional (operating income) adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, misalnya pendapatan jasa (fees income)  dan penjualan barang dagangan (sales oncome).

b.   Pendapatan lain-lain (The other income) adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, misalnya pendapatan sewa (rent income) dan penjualan aktiva tetap (gain on sales of fixed assets).

2. Beban (Expenses)
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan menjadi:

a.  Beban Operasional (operating expenses) adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha, misalnya  pembelian barang dagangan (purchases), beban gaji ( salaries expenses), beban penyusutan gedung ( depreciation of expenses building), beban iklan (advertising expenses), dan beban lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

b.  Beban lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga (interest expenses) dan kerugian atas penjualan (lost on sales).

Demikian penggolongan akun secara singkat.




Baca selengkapnya ...

Selasa, 16 Mei 2017

GDP vs GNP

Ketika kita mempelajari tentang pendapatan nasional pastinya tidak akan terlepas dari istilah GDP dan GNP.
Apa itu GDP dan GNP?

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang keduanya, mari terlebih dahulu kita berkenalan dengan tiga pengusaha berikut ini untuk membantu memudahkan kita dalam memahami apa yang dimaksud dengan GDP dan GNP.

Berikut tiga pengusaha tersebut:

Pengusaha 1









Pengusaha 2









Pengusaha 3









Setelah mengenal ketiga pengusaha tersebut, sekarang saatnya kita mengetahui pengertian dari GDP dan GNP

GDP (Gross Domestic Product)/ PDB (Produk Domestik Bruto)

GDP adalah jumlah dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama satu tahun ditambah hasil barang dan jasa dari perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut, tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa warga negara yang bekerja di luar negeri.

Dari pengertian tersebut, maka jika kita ingin menghitung besar GDP Indonesia, maka pendapatan pengusaha berikut inilah yang akan diikutkan dalam perhitungan:


GNP (Gross National Product)/ PNB (Produk Nasional Bruto)

GNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama satu tahun ditambah hasil barang dan jasa warga negara tersebut yang bekerja di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa perusahaan asing yang beroperasi di negara bersangkutan.

Dari pengertian tersebut, maka jika kita ingin menghitung besar GNP Indonesia, maka pendapatan pengusaha berikut inilah yang akan diikutkan dalam perhitungan:


Sudah jelas perbedaannya kan?

Jika diperbandingkan antara GDP dan GNP, terdapat hubungan sebagai berikut:

1. Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara yang bersangkutan belum maju, karena bila GDP lebih besar dari GNP berarti terjadi  net factor income to abroad (Pendapatan neto ke luar negeri). Hal ini berarti investasi negara tersebut di luar negeri lebih kecil dibanding investasi negara asing di dalam negeri.

2. Bila GDP lebih kecil dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut telah maju. Karena nila GNP lebih kecil dari GNP berarti akan terjadi net factor income to domestic (pendapatam bersih ke dalam negeri). Hal ini berarti investasi negara tersebut di luar negeri lebih besar dibanding investasi negara asing di negara tersebut.


Demikian pembahasan GDP dan GNP secara sederhana. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya ...

7 MACAM BIOMA DI DUNIA

A. BIOMA TUNDRA Ciri-ciri : Semua wilayah hampir tertutupi es/salju Mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap. Usia tumbuh ve...

Designed Template By Blogger Templates - Powered by BeGeEm